Laboratorium Sustainable Development Goals (SDGs) Institut Agama Islam Negeri Parepare turut mendukung kolaborasi antara Indonesia Sustainable Center Network (ISCN) dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dalam upaya mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia.
“Kesenjangan dalam bidang pendidikan masih menjadi masalah. Kita semua harus bekerja sama dan mengoptimalkan peran masing-masing untuk mengatasinya,” ujar Ketua Harian KNIU Kemendikbudristek, Itje Chodidjah, dalam acara rintisan kerjasama ISCN-KNIU yang digelar melalui Zoom pada Selasa (20/8). Acara yang dimoderatori oleh KNIU tersebut dihadiri oleh 30 peserta dari 51 anggota ISCN, termasuk Pengurus Laboratorium SDGs IAIN Parepare, Andi Nurul Muthmainnah, M.Si.
Dalam upaya kerja sama ini, KNIU melihat ISCN sebagai mitra strategis dalam menjalankan berbagai program UNESCO guna mempercepat pencapaian SDGs, terutama karena ISCN beranggotakan SDGs Center dari berbagai kampus ternama di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.
Moderator dari KNIU, Syahrir, menjelaskan bahwa UNESCO, sebagai salah satu badan PBB yang terdiri dari 108 negara anggota, memiliki mandat khusus untuk membentuk komisi nasional. Mandat ini hanya diberikan oleh UNESCO dan tidak dimiliki oleh badan PBB lainnya, menegaskan pentingnya peran UNESCO dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, komunikasi, dan informasi.
Dalam menjalankan program tersebut, KNIU terus berupaya memastikan bahwa Pemerintah Indonesia mengintegrasikan SDGs ke dalam program prioritas nasional, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Itje Chodidjah menjelaskan bahwa program-program UNESCO berkaitan erat dengan tujuh tujuan SDGs, yaitu SDGs ke-4 (Pendidikan Berkualitas), ke-6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), ke-11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab), ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan ke-15 (Ekosistem Daratan). Kolaborasi antara KNIU dan ISCN ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian SDGs di Indonesia pada tahun 2030.