Ketua Laboratorium SDGs IAIN Parepare, Adnan Achiruddin Saleh, bersama Ketua Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Afidatul Asmar, melakukan kunjungan ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (26/6). Rombongan disambut hangat oleh Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag Sulsel, H. Aminuddin, S.Ag., M.Ag., dan Ketua Tim Bina Lembaga dan Kerukunan Umat Beragama, H. Mallingkai Ilyas, Lc.
Dalam pertemuan tersebut, H. Aminuddin mengapresiasi hasil riset Laboratorium SDGs IAIN Parepare yang memetakan kerukunan umat beragama di 98 kota se–Indonesia. “Riset ini memberikan masukan berharga agar program dan kegiatan tentang kerukunan umat beragama juga dinarasikan secara luas di media. Kanwil Kemenag Sulsel, melalui struktur yang ada, selalu berkomitmen untuk menjaga dan menguatkan kerukunan,” ujarnya.
Senada, H. Mallingkai Ilyas menyoroti pentingnya ranah digital dalam membentuk persepsi kerukunan. “Saat ini, citra kerukunan umat beragama banyak dibentuk oleh persepsi di dunia maya. Riset ini menyadarkan kita bahwa praktik-praktik baik di masyarakat perlu diangkat ke ruang-ruang digital agar manfaatnya dirasakan lebih luas,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Adnan Achiruddin Saleh menegaskan perlunya kolaborasi konkrit antara IAIN Parepare dan Kemenag Sulsel:
“Kami berharap Kanwil Kemenag Sulsel dapat mendorong dan memperkaya wacana kerukunan umat beragama di platform digital, melalui narasi positif yang mendukung pencapaian SDGs 4.7 (promosi budaya damai dan non kekerasan) serta SDGs 16 (perdamaian dan kelembagaan). Dengan liputan yang konsisten dan berkualitas, cerita-cerita inspiratif dari akar rumput akan menyentuh lebih banyak hati.”
Sementara itu, Afidatul Asmar menambahkan bahwa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam siap memfasilitasi pelatihan digital storytelling bagi mahasiswa dan masyarakat lokal, guna menghasilkan konten interaktif seperti video dokumenter.
Dengan sinergi ini, harapannya bukan hanya statistik positif, melainkan perubahan nyata di lapangan: masyarakat makin aktif berbagi kisah damai, dan SDGs kerukunan umat beragama bukan lagi sekadar angka laporan, melainkan denyut kehidupan bersama.