Skip to Content

Laboratorium SDGs IAIN Parepare Ajak Mahasiswa Hadapi Krisis Air Lewat Bengkel 2030

Di tengah prestasi Kota Parepare atas akses air layak yang kini telah menjangkau 99,85% rumah tangga, IAIN Parepare mengingatkan bahwa perjuangan belum usai. Melalui forum BENGKEL 2030 Seri 2, kampus menggelar diskusi bertema “Ekoteologi dan SDGs: Setetes Air, Sejuta Manfaat” yang membahas tantangan nyata di wilayah pesisir, khususnya di Anjungan Cempae dan Teluk Parepare.

Forum yang berlangsung pada Rabu sore ini menghadirkan Andi Nurul Mutmainnah sebagai narasumber utama. Ia merupakan dosen Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam. Ia menyampaikan bahwa meskipun akses air bersih sudah sangat luas, ancaman pencemaran lingkungan seperti sampah dan logam berat masih menghantui perairan lokal. “Masalah kualitas air tidak kalah penting dari aksesnya. Kita tidak bisa hanya berpuas diri,” tegasnya.

Mengusung pendekatan ekoteologi, acara ini memadukan perspektif spiritual dengan isu lingkungan. Kutipan dari Al-Qur'an Surah Al-Anbiyā’ ayat 30 menjadi pengingat bahwa air adalah dasar kehidupan dan harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.

Bengkel ini juga menggarisbawahi keterkaitan antara tiga pilar SDGs yang krusial: Kesehatan dan Kesejahteraan (SDG 3), Air Bersih dan Sanitasi (SDG 6), serta Kota dan Permukiman Berkelanjutan (SDG 11). Para peserta diajak untuk melihat masalah air tidak hanya dari aspek teknis, tetapi juga sebagai isu sosial dan spiritual yang membutuhkan aksi lintas sektor.

Kegiatan ini terbuka untuk umum dan menjadi bagian dari kampanye aktif IAIN Parepare dalam mendorong literasi lingkungan berbasis nilai.

Sign in to leave a comment
“Sulsel Memimpin Harmoni: Makassar, Parepare, Palopo Jadi Model Kerukunan Berbasis SDGs”